Lombok Tengah (lombokupdatenews) – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Lombok Tengah menganggap bahwa Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memberikan harapan palsu.
Pasalnya hingga saat ini belum ada kejelasan dari mereka terkait produk mereka yang akan dijadikan Merchandise Motogp. Padahal mereka sering dilatih desain produk.
Disatu sisi, produk-produk mereka juga ada yang dibawa ke Jakarta sebagai sample. Namun, sampai saat ini belum ada legalitas maupun kepastian apakah produknya akan jadi merchandise MotoGP.
“MGPA harus segera menetapkan prooduk-produk yang sudah diakurasi dan dilakukan penilaian agar pelaku UMKM bisa menyiapkan bahan baku untuk memproduksi barang yang sudah disepakati sesuai keinginan mereka,” ujar M. Ikhsan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Tengah di Praya (4/8).
Persoalan ini menjadi keluhan para Pelaku UMKM, mengingat mereka sudah mengirim sample produk ke MGPA namun hingga saat ini belum juga ada kejelasan mengenai standarisasi produk yang harus dibuat.
“Para pelaku UMKM mengeluh ke saya karena mereka merasa di PHP oleh MGPA,” jelasnya.
Dijelaskan, ada tujuh produk unggulan Lombok Tengah yang sebelumnya telah disetujui MGPA sebagai merchandise MotoGP. Di antaranya adalah kerajinan ketak, gerabah, kulit, perak, tenun, juga anyaman serta olahan makanan.
“Dari tujuh produk itu beserta dengan turunannya diharapkan ada sekitar 30 produk UMKM Lombok Tengah yang jadi merchandise MotoGP,” tambahnya.
Ketidakjelasan ini menjadi membuat para pelaku UMKM merasa dirugikan, mengingat mereka sudah mengeluarkan biaya untuk produksi dan mengirim sampel ke MGPA.
“Ini yang membuat pelaku UMKM bosan dan merasa digantung, diberi harapan palsu,” cetusnya.
Dirinya juga tidak ingin produk UMKM Lombok Tengah hanya menjadi pajangan di etalase tanpa ada penonton yang akan membelinya.
“Kita harus bisa mengambil ruang dan kesempatan, dalam setiap penjualan tiket motogp, sudah termasuk include dengan produk UMKM,” tandasnya. (Lu-02)