Lombok Tengah (lombokupdatenews) – Belum tuntasnya program desa seribu sapi di kabupaten Lombok Tengah menjadi persoalan di kalangan Jaringan Pemuda dan Mahaiswa (Japma).
Pihaknya mempertanyakan program sribu sapi untuk lima desa di kecamatan Pujut yang tak kunjung selesai, sampai saat ini. Padahal seharusnya program tersebut sudah selesai pada tahun lalu.
“Program itu sampai saat ini belum terealisasi sepenuhnya, bahkan dari seribu sapi yang dijanjikan yang belum tuntas disalurkan sebanyak 260,” ujar Saidin coordinator Jampa usai hearing di Kantor Dinas pertanian dan Peternakan (8/7).
Pihaknya mendorong pemerintah daerah, untuk bersurat ke pemerintah pusat agar sisa sapi untuk masyarakat segera disalurkan.
“Kalau 260 belum terealisasi sampai saat ini, berarti pemerintah pusat gagal dalam menjalankan program ini,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas pertanian Taufikurrahman mengatakan, daerah Lombok Tengah hanya penerima manfaat bantuan pemerintah pusat sementara untuk penyaluran dilakukan langsung oleh pusat.
“Sampai dengan saat ini jumlah sapi yang sudah diterima oleh para kelompok tani di Lima Desa tersebut berjumlah 500 ekor untuk penggemukan, 244 ekor betina dan 256 masih belum,” ujarnya.
Arman juga menjelaskan bahwa kegiatan program tersebut sudah berakhir pada tahun 2020 lalu. Pihaknya juga sudah melayangkan surat ke pusat untuk mempertanyakan realisasi sisa sapi yang belum disalurkan.
“Kami sudah bersurat ke pusat untuk tanyakan kapan sisa sapi disalurkan,” jelasnya.
Disisi lain, kontrak penyaluran sapi sudah di addendum sampai 3 kali hingga bulan april, namun hingga saat ini penyaluran belum juga bisa dituntaskan.
“Sudah diperpanjang sampai bulan April, tapi penyedia gagal karena tidak mampu,” tandasnya(Lu02)