Lombok Tengah (lombokupdatenews) – Keberadaaan badan usaha milik desa atau Bumdes di setiap desa ,dapat menunjang keberhasilan pembangunan serta pemerataan pembangunan ekonomi masyarakat kecil didesa,begiu juga dengan keberadaan Bumdes di desa Menemeng,kecamatan Pringgarata Lombok Tengah
Meskipun desa menemeng tergolong desa muda berbeda dengan desa desa lainnya yang ada di Lombok Tengah,namun Bumdes desa menemeng mampu memberikan progress, Dir Bumdes Desa Menemeng Muhammad Hisyam melalui Kepala Desa Menemeng H Mujahidin mengatakan bahwa prospek Bumdes menemeng sejak berdiri dan dioperasikan di masyarakat ,diakuinya memang lebih fokus ke bidang pengembangan usaha menengah ,namun meskipun begitu pengembangan ekonomi masyarakat kebawah tetap di lakukan.
“Alhamdulillah Bumdes di Desa menemeng sekarang ini lebih maju dibandingkan pengurus Bumdes desa menemeng yang lalu, saat ini Bumdes sudah bisa membeli lahan yang letaknya di persimpangan jalan menemeng seluas satu are,yang nanti akan diperuntukan bangunannya dan akan direnovasi serta dilengkapi dengan fasilitas fotocopy, usaha simpan pinjam.”terangnya
Selain itu Bumdesa Menemeng juga terlibat dalam usaha usaha ternak yakni penggemukan sapi serta sejak dimulainya penggemukan sapi tersebut banyak kemajuan di menemeng,bahkan menurutnya selama enam bulan terakhir usaha tersebut berjalan, pihaknya menerima hasil penggemukan sapi tersebut ,untung yang didapat mencapai 30 juta rupiah.
Selain usaha penggemukan sapi di Bumdes Menemeng,pihak Bumdes juga mengelola wisata berkuda,dimana masyarakat lokal maupun luar Lombok dapat menyewa kuda dan berkeliling sekitar lokasi wisata desa Menemeng,yang diakui kepala desa banyak peminat yag datang kedesa wisata kudanya.
” Alhamdulillah kami juga kembangkan wisata berkuda Desa Menemeng yang dikelola langsung oleh Dirut Bumdes Desa Menemeng, yang kebetulan memang beliau adalah peternak kuda dan sapi sebagai usahanya dan lokasi untuk wisata berkuda ini menggunakan lahan milik Dirut bumdes sendiri, di wisata kuda ini di berikan menu wisata berkuda dan olah raga memanah di lokasi wisata.”tambah kades Menemeng.
H. Mujahidin menambahkan, wisata berkuda ini masih memakai jalan desa seperti jalur ke bile bante dll, sedangkan latihan berkuda pihaknya gunakan lapangan ubung misalnya bagi tamu dari Mataram salah satunya perempuan muslimah bercadar yang diberikan pelatihan memanah sambil berkuda,sehingga menurutnya wisata berkuda ini selain meberikan nilai tambah bagi pendapatan desa juga mempromosikan olahraga berkuda,yang juga merupakan olah raga sunnah nabi
Sementara terkait salah satu usaha simpan pinjam yang dikelola oleh Bumdes,yang diduga pernah pernah macet menurut H mujahidin disebabkan oleh sebagian masyarakat yang meminjam untuk ,odal usaha tidak dapat menyetor, menyetor kembali karena kondisi munculnya Covid 19,sehingga pihaknya harus menyelamatkan anggaran Bumdes dengan menutup serta tidak membuka usaha simpan pinjam lagi di Bumdes menemeng.
“usaha simpan pinjam yang kita berikan ke masyarakat mengalami macet terkendala covid-19, dan usaha masyarakat juga akhirnya harus ditutup, sehingga masyarakat tak mampu lagi menyetor dan sesuai intruksi dari pihak DPMD untuk suntikan dana ke bumdes dan usaha simpan pinjam kita stop, saya sampaikan bahwa tak boleh ada lagi simpan pinjam,” ungkap H. Mujahidin
Sehigga menurutnya terkait adanya isu di masyarakat bahwa pihak Desa melakukan permainan terkait dana anggaran Bumdes,pihaknya membantah serta tidak ada intervensi dari pihak desa (kepala desa ke pihak Bumdes ).
“Bahkan tanpa intervensi tersebut ,kami mampu dan berhasil menelurkan objek wisata bekuda, yang akan kami bawa menjadi salah satu objek destinasi wisata di Lombok Tengah serta kami berharap ke depan semoga Bumdes desa menemeng ini lebih baik dari Bumdes yang ada di desa-desa lainnya .” tutup Kades Mujahidin, H. Mujahidin.(Lu05)