Lombok Tengah (lombokupdatenews)- Pandemi covid-19, tidak hanya berdampak pada sektor Pariwisata yang sepi kunjungan, namun juga pada pedagang yang biasa berjualan di obyek wisata.
Salah seorang pedagang yang biasa berjualan di obyek wisata mengaku, sejak pandemi covid-19. Kunjungan wisatawan sepi sehingga berdampak pada sepinya pembeli ke lapaknya.
“Saya sedih karena setiap hari buka namun kunjungan wisatawan tidak ada, jadi tidak orang yang berbelanja,” ungkap Nuraini seorang pedagang di objek wisata Aik Bukak.
Sepeinya kunjunga ke obyek wisata, membuatnya harus memutar otak, karena harus membayar setoran ke Bank untuk modal usaha.
“Saya berhutang di Bank sebagai modal jualan, lalu bagaimana saya akan bayar setoran ke Bank,” keluhnya
Disisi lain, Ia juga setiap hari harus mengeluarkan biaya sekitar Rp. 10.000 untuk membeli bensin sepeda motor antar jemput ke Lokasi jualan. Sementara hasil jualan yang didapat tidak banyak. Sebelum covid-19, mereka bisa mendapatkan penghasilan Rp 2-3 juta, sementara saat ini hanya untuk modal saja.
“Kadang dagangan kita sepi dan penghasilan menurun sedangkan setiap hari kita harus keluarkan ongkos buruh,” jelasnya
Ditempat yang sama Pedagang Cilok lapak Abdul Salam juga mengluhkan sepinya pembeli karena kurangnya pengunjun.
“Pembeli berkurang karena sepinya pengunjung akibat pandemi corona,” ungkapnya
Pedagang berharap, pandemic covid-19 segera berakhir, agar perekonomian mereka kembaili pulih. (Lu-06)