L Amrillah Sebut Gubernur Tak Peduli Lingkungan.WALHI : NTB Hijau & Lestari Hanya Sebatas Jargon

Lombok Tengah (lombokupdatenews) – Dewan Pembina Yayasan Duta Lingkungan Hidup Nusa Tenggara Barat, Lalu Amrillah menyebut Gubernur NTB Dr. Zulkifliemansyah tidak peduli kelestarian lingkungan. Kekecewaan tersebut diungkapkannya saat pembukaan Penobatan Duta Lingkungan NTB tahun 2021 di Balroom Kantor Bupati Lombok Tengah,sabtu malam (06/11/21)
Hal tersebut menurut L amrillah,,terbukti dengan berkali-kali Guberur NTB diundang guna menghadiri acara penobatan Duta Lingkungan tersebut,namun hanya mampu mengirim utusan,dengan alasan kesibukan sebagai orang nomor 1 di NTB.
“Hanya sekedar untuk memberikan support dana,dalam setiap kegiatan duta lingkungan NTB, hadiri acara duta lingkungan saja ogah,” cetus Lalu Amrillah disela sela pembukaan acara Grand Final dan Penobatan Duta Lingkungan tahun 2021.
Lebih jauh amrillah mengatakan,pihaknya tentu sangat memahami kesibukan beliau sebagai Gubernur namun apakah sedikitpun tak ada waktu luang, untuk hadir sebab bukan sekali ini saja diundang namun sudah berkali-kali, hal ini membuktikan kepedulian terhadap lingkungan menjadi tanggung jawab utama pemerintah, kemudian Pemerintah mengajak semua pihak untuk terlibat dalam kegiatan pelestarian itu.
“Sehingga seharusnya Persatuan Wartawan Lombok Tengah,yang menjadi inisiator kegiatan harus diapresiasi sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kondisi alam yang sangat memprihatikan. Wartawan dan yayasan Duta Lingkungan tidak hanya mampu memberi coretan tinta penuh warna pada proses pembangunan di daerah namun memiliki sensitivitas tinggi terhadap kondisi alam di NTB” kata pendiri Yayasan Duta Lingkungan Provinsi NTB ini

Hal senada juga di lontarkan Dir Wahana Lingkungan Indonesia (WALHI) NTB,Murdani .Sip,dirinya mengatakan secara teori kebijakan pemerintah khususnya Pemerintah Prov NTB terkait Lingkungan dinilai sangat bagus,akan tetapi hal tersebut hanya sebatas program pemerintah diatas kertas semata saja ,namun secara praktik jauh dari kategori sangat memuaskan.
“Kepedulian Gubernur NTB terhadap Lingkungan saat ini ,sangat jauh dari harapan masyarakat NTB pada umumnya,apalagi saat ini masyarakat dihadapkan pada musim penghujan yang perlu diwaspadi adanya bencana alam sehingga beberapa program Lingkungan yang sempat di dengung – dengungkan Pemerintah,dikhawatirkan hanya sebatas wacana saja.” Terangnya

Lebih jauh Murdani mengatakan mungin tidak banyak yang dapat masyarakat lihat dari apa indikator beliau sebagai gubernur, hasil kerja serta sumbangsihnya terhadap lingkungan di NTB,bahkan pada musim penghujan ini ,dimana suatu waktu dapat terjadi bencana lingkungan,seperti banjir dan tanah longsor,akibat pengerusakan lingkungan serta penebangan hutan yang cukup parah terjadi,sehingga diharapkan masyarakat, pemerintah dalam hal ini pemerintah Prov NTB,lebih banyak berkontribusi dalam program pencegahan,bukan pada penanggulanngan bencana setelah terjadinya kerusakan lingkungan.
“artinya ada situasi lingkungan yang harus di jawab gubernur,pada aspek lingkungan, NTB saat ini menurut data WALHI sangatlah lemah dan kondisi lingkungan NTB hari ini termasuk buruk.”

Adapun praktik yang di implementasikan pemerintah prov NTB melalui beberapa program kepedulian terhadap lingkungan,seperti program zero waste,serta beberapa program lainya WALHI NTB menilai hanya sebatas wacana diatas kertas saja,hal tersebut terbukti dengan penangulangan terhadap lingkungan di NTB, semakin melemah serta kurangnya penguatan berbasis penghijuan maupun penanaman hutan kembali ,sehingga Murdani meminta Pemerintah Prov NTB ,lebih serius dalam memperhatikan lingkungan terutama kondisi hutan di NTB
Sehingga WALHI NTB meminta GUbernur NTB,Dr Zulkiflimansyah, lebih intens serta terarah dalam mensikapi terhadap persoalan – persoalan lingkungan di NTB, sehinga jargon yang kerap digaung –gaungkan pemerintah yakni NTB hijau,NTB lestari jangan hanya sebatas jargon saja,dibalik keprihatinan masyarkat ,yang sangat prihatin dengan kondisi Lingkungan serta kerusakan hutan yang cukup parah di NTB.”tutupnya.(Lu01)