Lombok Tengah, (lombokupdatenews) – Untuk pertama kalinya Desa Sukerare Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mendapatkan piagam pengharga’an Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas tampilannya menghadirkan 2023 lebih penenenun pada agenda budaya Begawe Jelo Nyensek yang dilaksanakan pemrintah Desa Sukerare beberapa waktu lalu.
Sebagai ucapan rasa syukur serta bangga terhadap kerja keras segenap aparatur Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Sukerare, sejumlah Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat bersama BPD setempat melakukan sambutan serta penjemputan Kepala Desa Sukerare di Bandara International Lombok (LIA) minggu sore tadi(15/07/23)
Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Sukerare ,H Saman Budi S. Ag mengatakan turut terharu serta bangga terhadap capaian yang didapatkan selama ini ,terutama terhadap perangkat Desa Sukerare ,yang dibantu oleh para Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat bersama BPD serta Masyarakat Desa Sukerare yang selama ini selalu ikhtiar dan membantu terwujudnya pembangunan Desa Sukerare sehigga dirinya dapat memboyong pulang sertifikat piagam penghargaan rekor MURI.
“Keberhasilan kita semua meraih MURI menunjukkan Jati diri masyarakat Sukarara bahwa Sukarara merupakan Gumi Tenun yang alhamdulillah saat ini sudah mendunia , hal ini terjadi karena kebersamaan masyarakat selalu mempertahankan dan melestarikan budaya dari peninggalan leluhur kita yaitu tenun Sukarara”jelasnya.
Lebih jauh H Saman Budi mengucapkan sebelumnya tidak lupa berterim kasih kepada Pemerintah Daerah Lombok Tengah, bersama Pemerintah Provinsi NTB yang selalu memberikan support dan bimbingan selama ini sehingga masyarakat Desa Sukerare dapat menerima penghargaan luar biasa yang tak ternilai yaitu piagam penghargaan dari MURI.
“Terima kasih juga terhadap Bupati Lombok Tengah dan Gubernur NTB bersama jajarannya atas pencapaian prestasi terbaik Begawe Jelo Nyensek yang pertama kalinya ini sehingga harapan kedepan nantinya semakin kita sering melaksanakan event ini , yang nantinya harapan kita semua juga mendapatkan kemajuan dari sisi kualitas dan kuantitas budaya parawisata NTB, khususnya Lombok Tengah sehingga nanti ke depannya bisa menjadi sesuatu yang bisa menjadi salah satu ikon tetap pariwisata NTB,” tambahnya.
Setelah melakukan penyambutan dan penjemputan Kepala Desa Sukerare di Bandara BIL , kemudian agenda dianjutkan dengan melaksanakann pawai serta arak arakan dengan membawa Kepala Desa Sukerare bersama sertifikat piagam MURI mengelilingi sejumlah jalan di 10 wilayah dusun yang ada di Desa Sukerare. Pawai ini juga mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat desa, hal ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur dan bangga atas capain terhadap diraihnya penghatgaan rekor MURI.(Lu07)