Praya, (lombokupdatenews) – program pengadaan Web untuk sekolah Dasar ( SD ) yang menggunakan dana BOS menuai kritik banyak pihak .
Mulai dari proses sampai pada juknas juknis Pembelanjaan BOS menjadi hal yang di pertanyakan karena bertentangan dengan aturan yang ada.
Ketua karang taruna Praya Tengah M Jailani mengaku prihatin dengan cara cara dinas pendidikan yang menjadikan dirinya “calo “ program secara tidak langsung.
“Pengakuan pak makbul di statementnya bahwa tidak ada paksaan tapi mengundang Kasek untuk bertemu pihak PT di dinas , itu apa namanya ?” Ujarnya.
Mantan wakil ketua Sapma PP Loteng ini menilai praktek yang di lakukan oknum dinas tidak elok dan tidak profesional. “Semestinya biarkan perusahaan itu keliling cari nasabah ngapain dinas ikut campur sebagai pihak yg mengundang,” ketusnya.
Jaelani mendukung jika Bustomi Taefuri Suaka melaporkan hal ini ke APH karena ada indikasi pidananya.
Bahkan karang taruna Prateng siap ikut serta melakukan investigasi ke sekolah sekolah untuk melengkapi alat bukti tambahan.
Selain itu, pihaknya menyarankan kepada kasek yang belum melakukan pembayaran ke PT Srikandi tersebut agar menunda dulu sampai proses di APH clear and clean terlebih dahulu.(Lu07)