LombokTengah(lombokupdatenews).- Umumnya, Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang berfungsi sebagai tempat,untuk membaca dan velajar bagi siapa saja guna dalam rangka mencari referensi sesuai kebutuhannya,serta dapat bermanfaat,menambah wawasan dari buku-buku yang telah dibaca.
Namun berbeda dengan Konsep yang diberikan SMAN 2 Praya,perpustakaan memiliki arti yang lebih luas ,hal ini bercermin pada program yang telah dicanangkan oleh perpustakaan nasional ,bahwa konsep perpustakaan merupakan tempat inklusi sosial yang artinya perpustakaan bisa juga sebagai tempat mengembangkan skill
SMAN 2 Praya adalah salah satu sekolah yang telah mengupgrade perpustakaan sekolah sebagai sarana bagi siswa untuk meningkatkan nilai non akademik selain nilai akademik.
Menurut kepala sekolah SMAN 2 Praya Mazhab mengatakan, pihak sekolah memberikan kesempatan kepada siswa menggunakan perpustakaan ,tidak hanya sebagai tempat membaca buku saja tetapi bisa juga digunakan untuk menyalurkan bakatnya. “kami berikan para siswa siswi di sini keluasan waktu menggunakan perpustakaan sekolah,untuk mengembangkan bakat mereka,seperti bakat vokal,bagi siswa yang hobi bernyanyi, menari, puisi, main halma, bermain musik, bahasa asing, elektronik, hingga otomotif dan halntersebut kami siapkan guru pembimbing,sesuai dengan bidang dan skillnya.”terang Mazhab.
Ditambahkan mazhab ,untuk SMAN 2 Praya, tak perlu diragujan lagi,terkait nilai nilai non akademik sekolah, sebab sejak dulu SMAN 2 Praya sudah merupakan gudangnya prestasi dalam meraih nilai non akademik.”hal ini terbukti dengan prestasi sekolah kami yang bisa membawa perpustakaan kami ke level nasional, oleh sebab itu selain nilai akademik, nilai non akademik juga sangat penting, jadi keduanya harus berjalan seimbang, “tambahnya.
Selain membaca di perpustakaan siswa juga di fasilitasi sesuai dengan hobi, jadi siswa tersebut bebas berekspresi,agar dapat berkarya dan tidak jenuh karna belajar penuh seharian, terlebih background perpustakaan ini,menampilkan icon pariwisata prioritas dinindonesia, KEK mandalika serta MOTO GP,sehingga siswa dapat merasa nyaman dan betah,berada di dalam perpustakaan.
Tujuan tersebut semata-mata untuk membentuk karakater dan jiwa siswa agar tidak kaku karna ruang gerak terbatas, yang kebanyakan tidak dapat berinteraksi dengan lingkungan atau hidup bersosial dengan baik,diluar lingkungan sekolah.
“Percuma saja pintar ,bila hanya wawasan serta keilmuannya hanya berputar-putar di situ saja,seperti kata pepatah “bagai katak dalam tempurung”jelasnya lagi
Menurutnya, masa depan anak tidak mesti nilai akademik yang didomain untuk dapat bekerja, guna memperoleh posisi hidup yang layak di tengah masyarakat,akan tetapi nilai non akademik meski tidak mendapatkan lowongan pekerjaan paling tidak siswa kelak,dapat mandiri guna memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari kelak.
“Kita ingin merubah paradigma masyarakat khususnya para orang tua,yang selama ini hanya menilai anak dari prestasi nilai akademik saja, dan menganggap nilai akademik kurang penting,
Harapan kami, menilai anak jangan hanya terpaku dengan menilai prestasi akademik saja tetapi non akademik juga perlu, tutupnya.”(Lu05)