Lombok Tengah (LombokUpdateNews) – Proyek rehabilitasi jaringan irigasi D1 surabaya dikabuten lombok tengah yang menghabiskan APBN sebesar Rp 15.283.482.904.93 yang dikerjakan oleh kontraktor asal Makasar sulawesi selatan. PT WIRA KARSA KONSTRUKSI, di duga mangkrak dan meninggalkan sisa pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor,.
hal ini diungkapkan Joko pitono anggota GNP tipikor, menurutnya Pihak BWS Nusa Tenggara 1 (Balai wilayah sungai) dalam pengerjaan proyek tersebut telah selesai (tuntas) melakukan pembayaran namun dari hasil investigasi tim konsultan GNP tipikor pekerjaan fisik belum seluruhnya dikerjakan dan masih menyisakan volume pekerjaan yg begitu banyak.(08/10/2022).
“, pengerjaan yang masih tidak tuntas dan dikejakan asal asalan mulai dari pasangan pengangkatan sidementasi dan pekerjaan lantai pintu air, bahkan banyak pasangan yg sudah rusak ., namun tidak di rekondisi/diperbaiki di masa pemeliharaan saat ini.”ungkapnya.
Ditambahkannya lalu kemudian tentunya dengan kondisi pengerjaan yang asal asalan tersebut jika tetap dibiarkan maka akan mengakibatkan adanya kerugian negara yang cukup besar yang aka ditimbulkan dari pengerjaan proyek tersebut.
Sehingga menurutnya pihak Bws NT1 selaku pemilik proyek harus dapat bertanggung jawab serta segera memanggil kontraktor asal sulawesi ini, guna segera menyelesaikan sisa volume pekerjaan yg di tinggalkan, apalagi rehabilitasi saluran irigasi D1 surabaya tahap 2 (dua) akan segera dilaksanakan bahkan sudah ada pemenang tendernya.
Ditambahkan Joko pasalnya proyek ini adalah proyek vertikal dan pihaknya akan menindaklanjuti persoalan tersebut dengan bersurat serta melaporkan pihak kontraktor dan BWS terkait ketidak beresan pengerjaan proyek D1 Surabaya ini ke kementerian PUPR di Jakarta.
“Selanjutnya, bagaimana mungkin di hulu masih berantakan kemudian mau di lanjutkan dengan rehabilitasi saluran irigasi tahap ke 2 (dua) di hilir itu suatu hal yang tidak mungkin dilakukan”tutupnya.(Lu01)