Warga Pemilik Lahan Mulai Bercocok Tanam, Sibawaih : Sampai Mati Kami Akan Tetap Bertahan, Hingga Tanah Kami Dibayarkan
The Mandalika, (LombokUpdateNews) – Belum jelasnya hasil penyelesaian lahan milik warga KEK the Mandalika yang masih bermukim di lingkar Sirkuit hingga saat ini membuat sebagian besar pemilik lahan berinisiatif untuk mulai bercocok tanam di tanah milik mereka.
Juru Bicara dan Pejuang Lahan The Mandalika Kek M Samsoel QOmar kepada media mengatakan, kegiatan bercocok tanam tersebut dilakukan warga pemilik lahan karena sudah cukup lelah terkait persoalan penyelesaian lahan milik mereka, dimana menurut warga sejak di sepekati bersama untuk dilakukan sanding data dengan pihak ITDC namun hingga hari ini hanya warga merasa terkesan hanya di berikan harapan semata.
” sambil menunggu proses sanding data januari warga memilih menanami lahannya dengan singkong dan bermacam timbuhan,” ujarnya.
Hal tersebut sangat wajar di lakukan oleh warga, sebab memang lahan tersebut sudah di kuasasi puluhan tahun serta di peroleh turun temurun dari kakek nenek mereka .
Beberapa warga yang mulai bercocok tanam diantaranya Sibawaih, Amaq bengkok, Amaq menar dan puluhan lainnya .
Mereka menanam berbagai jenis tumbuhan konsumtif sebagian untuk di jual belikan memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
” kita tidak bisa melarang warga menanami tanah mereka sendiri kan mereka yang punya jadi untuk kebutuhan sehari hari juga mereka akan pakai sendiri,” paparnya .
Dari info pejuang lahan yg di dapatnya, MSQ menuturkan selain bercocok tanam rencananya beberapa pemilik lahan juga akan membuka usaha di lokasi lahan mlik mereka , seperti dengan membuka usaha warung dan mini restoran sesuai dengan keahlian serta kebutuhan untuk mencukupi perekonimian mereka.
” saya juga mendengar sudah ada beberapa investor yang tertarik kerjasama dengan pemilik untuk membangun penginapan dan restoran.” Pungkas mantan jurnalis ini.
Sementara saalh satu warga pemilik Lahan Sibawaih mengatakan, dirinya bersama warga lain akan tetap melakukan perlawanan menuntut hak mereka dengan bercocok tanam di lahan milik mereka sendiri,sampai sudah jelas ada keputusan untuk dibayarkan oleh pihak ITDC.
“ Sibawaih : sampai mati kami akan bertahan di tanah kami kecuali tanah kami di bayarkan ITDC” ujarnya singkat.(Lu07)