Ada Panitia Musorkab Koni Tanpa Melalui SK Pengurus Definitif? MSQ : Saya Tegaskan Itu Illegal

Lombok Tengah, (lombokupdatenews) – Panitia Musyawarah Olahraga Kabupaten  (Musorkab) Koni Lombok Tengah di bawah kepemimpinan  Ketua  Umum Koni, M Samsul Qomar terus bekerja tanpa henti guna mensukseskan pemilihan ketua KONI Lombok Tengah yang direncanakan akan di laksanakan  pada akhir bulan maret 2025 ini.

Terkait adanya isu dualisme kepanitian Musorkab KONI 2025 , Ketua Koni Lombok Tengah M Samsul Qomar kepada lombokupdatenews.com menyatakan bahwa  bila terdapat unsur panitia diluar SK penih dari KOni Lombok Tengah serta tidak mengacu pada AD/ART KONI , maka pihaknya menganggap bahwa  panitia tersebut illegal.

“Saya ingin tegaskan bahwa amanat AD/ ART KONI  terkait panitia musyawarah Olahraga Kabupaten di bentuk melalui rapat pengurus, sehingga jika ada yang mengaku tim Penjaringan dan Penyaringan itu saya tegaskan ilegal karena tidak sesuai dengan AD/ ART KONI pasal 34 point 5.”Tegasnya.

Menurut MSQ yang masih merupakan Ketua KONI Definitif saat ini bahwa rapat kerja kabupaten tidak mengatur pembentukan TPP apalagi panitia,  pasalnya TPP tersebut masuk  dalam SK dimana di dalamnya ada OC dan SC menjadi satu kesatuan, sementara SK dikeluarkan oleh ketua dan sekretaris yang masih definitif sebab tugas dan fingsinya merupakan perwakilan organisasi .

Sementara lebih jauh menurut MSQ bahwa  saat ini panitia yang sudah di bentuk  dari hasil rapat pengurus Koni bersama perwakilan Cabor masih sedang bekerja maksimal sukseskan agenda  musorkab nanti.

Sehingga menurutnya bila  ada yang membuat TPP sendiri, tanpa melalui keputusan ketua maupaun rapat organisasi serta pengurus koni yang sah, maka  masyarakat dapat menilai sendiri apalagi ditambahkan MSQ saat ini  panitia tersebut  telah mengklaim kepanitiaannya mendapatlan dukungan dari 35 cabor..

“Saya sudah konfirmasi ke beberapa ketua Cabor mereka mengatakan belum ada soal dukung mendukung calon karena panitia penjaringan baru kamis akan membuka pendaftaran bakal calon.”tambahnya.

“Malah kalau benar ada yang merasa di dukung 35 Cabor seperti Sekda Loteng misalnya kenapa mesti takut mendaftar pada panitia yang sah kok malah pengen lewat jalan lain yang tidak sesuai aturan.”ketusnya lagi.

Sehingga dalam hal ini pengurus Koni Lombok Tengah  menegaskan bahwa , KONI Lombok Tengah bukan  merupakan organisasi nir laba namun lebih pada prestasi.

“Kita lebih pada prestasi daripada kepentingan lain. Malah saya tidak mempermasalahkan dana pembinaan di bagi langsung ke cabor oleh dinas pemuda dan olahraga tidak melaui hibah KONI Seperti tahun sebelumnya , yang terpening adalah  dana tersebut di gunakan sesuai pada tempatnya dan di laporkan pertanggungjawabankan  penggunaannya. Soal maju kembali menjadi calon ketua KONI kita lihat 2-3 hari mendatang jika masih dipercaya pemilik suara kenapa tidak.”tutupnya.(Lu07) .

Related posts

Leave a Comment