Lombok Tengah, (lombokupdatenews) -Penetapan sekaligus penahanan terhadap 3 pejabat dan mantan pejabat dalam kasus Korupsi Pajak Penerangan Jalan ( PPJ ) tahun 2019 sampai dengan 2021, memuncylkan beberapa spekulasi dari berbagai kalangan dan nampaknya memang sudah di tunggu tunggu masyarakat.
Ketua Divisi Kebijakan Publik , Hukum dan Kriminal Kawal NTB Fahrurozi alias ojhi, terkait persoalan kasus ini sangat menyambut baik langkah langkah yang di lakukan Kejari Loteng beberapa hari ini.
Ojhie menilai perbuatan yang di lakukan oleh para tersangka sudah melukai rakyat Loteng khusunya yang memiliki meter listrik di rumahnya.
“jadi para tersangka ini makan barang subhat , mereka membuat Honorarium terhadap setoran 10 % pajak dari PLN yang sama sekali bukan mereka yang bekerja menagihnya.”ujarnya.
Kawal NTB melihat kasus ini tidak berdiri hanya pada satu OPD saja dan menduga melibatkan lebih dari 3 OPD yang berkaitan dengan penerangan jalan umum, khususnya di wilayah Lombok Tengah.
Sehingga pihaknya mendorong dan mendukung Ibu Kajari mengusut tuntas pelaku lainnya sebab kasus ini menurut Ojhie sifatnya honorarium pastinya ada keterlibatan pihak pihak terkait yang turut andil , bahkan tidak menutup kemungkinan unsur pimpinan di daerah Tatas Tuhu Trasna ini.
Selain itu, Ojhie memberi saran kepada para tersangka khusunya Pak J (mantan kepala Bapenda Loteng 2021) untuk berani speak up bahkan menjadi Justic colabolator ( JC ) agar kasus ini menjadi terang benderang.
Kawal NTB siap membantu terbongkarnya kasus tersebut secara keseluruhan, bahkan pihak nya memegang data dari tahun 2019 hingga 2024, yang terindikasi perbuatan dugaan kasus korupsi PPJ ini akan terus berlanjut.
Kawal NTB tidak yakin jika jumlah PPJ yang di setorkan oleh pihak PLN sejumlah RP 4 Miliar per tahun, namun bisa jadi lebih besar. Hal ini berdasarkn dari perhitungan jumlah pelanggan di Loteng saat ini yang jumlahnyalebih dari 3 juta lebih pelanggan.
Ojhie juga menduga bahwa antara pihak PLN dan Pemda juga ada kongkalikong yang meyebabkan kerugian negara jauh lebih besar lagi.
“harus di usut tuntas jangan ada tebang pilih semua ini sistematis saling berhubungan dan jumlah uang yang di kela sangat besar ratusan miliar”terangnya.(Lu0

